Jumat, 03 Juni 2016

Berita Perbatasan

Kabupaten Malaka berpartisipasi dalam Festival Budaya Kawasan Perbatasan 2015



Dalam rangka memperingati 5 tahun berdirinya Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP-RI) dan meningkatkan rasa cinta tanah air, wawasan serta jati diri kebangsaan, BNNP gelar Festival Nusantara Kawasan Perbatasan Negara 2015 pada tanggal 17 September 2015 bertempat di Gedung Pewayangan Pintu I TMII, Jakarta. Kabupaten Malaka yang baru dimekarkan  sebagai Daerah Otonomi Baru yang terletak di kawasan perbatasan ikut berpartisipasi dalam pergelaran festival tersebut. Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Malaka malakukan koordinasi dan kerjsama dengan beberapa sekolah dan sanggar tari yang ada di Kabupaten Malaka guna mengikuti festival budaya tersebut.  Pada tanggal 14 september 2015, bertempat di aula Kantor Bupati Malaka, asisten Administrasi dan Pemerintahan Umum Drs. Zakarias Nahak melakukan pelepasan secara resmi  para peserta festival dan para pendampingnya guna mengikuti festival tersebut. Dalam festival tersebut, gabungan Sanggar tari Manukake Dari SMA negeri Harekake dan sanggar tari Marlilu dari SMA Sinar Pancasila membawakan sebuah tarian khas Kabupaten Malaka yang berjudulBenenain Funan Malaka”.

Secara singkat tarianBenenain Funan Malaka” mengisahkan tentang  Topografi Nusa Tenggara Timur berbukit-bukit dengan dataran yang tersebar sporadis pada luasan yang sempit. Pada umumnya pulau-pulau dominan permukaannya berbukit dan bergunung. Dataran yang sempit memanjang pantai atau diapit oleh dataran tinggi atau sungai. Luas lahan dengan kemiringan di atas 70% mencapai 50% luas wilayah. Dengan wilayah yang didominasi gunung dan bukit dalam perkembangan sejarah, gunung, bukit, dan sungai sangatlah penting. Gunung tidak saja dianggap suci, tempat nenek moyang tinggal dan sungai yang berasal darinya, juga diidentifikasi sebagai sumber kemakmuran. Sungai yang berkelok-kelok mengitari dataran rendah, salah satunya adalah TALA BENENAIN di Dataran MALAKA.

Ada kelompok yang dianggap sulung dan bungsu (Adik/Kakak) dan kelompok yang dianggap wanita dan lelaki (Feto-Mane). Klasifikasi ini menyatakan, lelaki (mane) mewakili klasifikasi atas/langit sedangkan wanita (feto) mewakili klasifikasi bawah/bumi yang menyimpan sejuta kecantikan dan citarasa seni lewat tarian Likurai. Selain itu wanita juga tak jarang diangkat sebagai “Putri yang dipertuan agung”. Dalam sejarah tarian likurai funan malaka disebut tarian unik dijagat ini, lantaran penari adalah sekaligus pemusik. Tarian ini menggambarkan ihwal kekerabatan sekaligus nilai heroik yakni untuk menjemput pahlawan (meo) dari medan pertempuran. Teriakan dan sorakan pahlawan (meo) yang adalah lelaki membahana dan ditingkahi sorakan kegembiraan. Sementara itu wanita (feto) meliukan tubuh sambil menabuh perkusi yang disebut Tihar, menghentak-hentakan kaki mengitari bumi dimana kaki berpijak. Malaka yang hadir kini dan disini, telah mekar semerbak bunga yang harum mewangi, seharum cendana di sudut-sudut MALAKA.

Melalui Pagelaran Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan negara ini diharap sosial budaya etnik perbatasan yang merupakan bagian vital dari isi Beranda Depan Negara secara keseluruhan dapat dikenali dikenali, dikuatkan, dirawat, dipromosikan dan dibela dengan dengan segala harganya dalam bingkai Ke-Nusa-Antara-an (Nusantara) dan semangat Kebangsaan.

Selain itu , pagelaran Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan Negara ini, diharapkan bisa menjadi salah satu momen dan bukti otentik dari Pemerintah peduli terhadap masyarakat di perbatasan. Festival Budaya Nusantara ini juga merupakan sebuah event yang sangat penting bagi sebuah bangsa dimana masyarakat perbatasan sebagai garda terdepan bangsa Indonesia memiliki keragaman budaya yang khas, yang wajib dikenali, dikuatkan, dirawat, dipromosikan dan dilestarikan serta menjadi perekat pemersatu bangsa dalam kerangka NKRI untuk mendukung kedaulatan dan penguatan ketahanan perbatasan negara. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah yang perlu di apresiasi oleh masyarakat luas dan didukung keberlangsungannya oleh segenap komponen bangsa. (Freddy- Red**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar